Langgar Gandekan, Satu Lagi Bukti Kejayaan Tasripin di Kampung Pecinan


Tasripin , seorang Tuan tanah yang pada masa kejayaannya menguasai banyak sekali daerah di kota Semarang. Kini sisa-sisa kejayaan Tasripin masih terlihat di kampung-kampung sekitar Jl. MT Haryono / orang semarang sering menyebutnya jalan Mataram.

Salah satun peninggalannya berbentuk sebuah langgar yang terletak di Kampung Gandekan. Seperti kampung lain disekitarnya, zaman dulu Gandekan dihuni oleh karyawan yang bekerja pada Tasripin dan sebagian lagi disewakan.

Namun kini Kampung Gandekan didiami oleh warga campuran. hampir setengah penduduk Gandekan sekarang adalah etnis Tionghoa. Meski demikian keberadaan sebuah langgar kuno di Gandekan tak berubah. Bahkan sebagian dari warganya bertekad terus mempertahankan keaslian bangunan tersebut.

Langgar ini sudah terbuat dari tembok. Dari kusen pintu dan jendela kita bisa melihat bahwa langgar yang juga memiliki nama Al Yahya ini sudah cukup tua. Tak hanya itu, ornamen-ornamen lainnya pun sengaja dipertahankan oleh pengurus langgar.

Kubah berbentuk bunga masih terlihat di atapnya. Lalu di dinding atas ruang imam tampak sebuah kaligrafi yang bertulis Allah dan Muhammad. Sementara itu dikeliling plafon terlukis pula kaligrafi yang bertuliskan "Lailla laillallah Muhammaddarosullah." "Kaligrafi di plafon itu dilukis dengan bahan malam yang biasa untuk membatik. Warga sekitar tidak ingin langgar tua ini di bangun ulang karena sudah diberi amanah oleh pendahulu-pendahulu yang telah mewakafkannya.

Bangunan ini merupakan peninggalan Tasripin dan sudah dijadikan cagar budaya Semarang. Selama ini pengurus langgar Gandekan hanya melakukan pergantian genting dan penambahan porselin pada sebagian tembok.

Langgar kuno yang diperkirakan berdiri pada tahun 1815 ini, memiliki keunikan lain yakni lantainya terbuat dari kayu jati. Selain itu ada juga sebuah tangga kuno yang mengubungkan ruang utama langgar dengan bagian atas plafon. Warga sekitar mengaku tak tahu fungsi ruangan di atas plafon tersebut. Sehingga kini ruang itu lebih berfungsi sebagai gudang.

Mengunjungi langgar Gandekan yang berukuran sekitar 8 x 40 meter itu membuat kita serasa dibawa ke masa lalu, disaat kejayaan Tasripin sebagai tuan tanah pribumi. Kondisinya masih asli dan apa adanya. Kentongan tua dan daun pintu yang tak bisa lagi menutup dengan rapat tetap dipertahankan. Ya, semua itu merupakan suatu amanat yang akan terus dipegang oleh sejumlah
kecil keturunan Tasripin.
(sumber : forum.detik.com)

Berikut ini gambar Langgar Gandekan :


Jika dilihat dari bentuknya, ini seperti masjid yang ada di dekat rumah teman saya yang bernama Destario, rumahnya di daerah jeruk kingkit, mataram, semarang. hehe


Copyright © 2009, Septian Aji Sasongko.
http://ti-an.co.cc

Copy Paste Copyright :


0 Response to "Langgar Gandekan, Satu Lagi Bukti Kejayaan Tasripin di Kampung Pecinan"

Post a Comment